Konsep stasiun luar angkasa yang akan mengitari Planet Merah. Kredit: Lockheed Martin |
Misi ini diprakarsai oleh Lockheed Martin, perusahaan produsen pesawat. Stasiun luar angkasa baru buatan Lockheed Martin yang dinamai sebagai Mars Base Camp diklaim nantinya mampu menampung enam orang astronot. Mars Base Camp dirancang untuk mampu memperkuat pengumpulan citra dan data ilmiah dari beberapa situs permukaan Mars selama setahun penuh.
Stasiun luar angkasa Mars Base Camp ini nantinya bisa membantu mengidentifikasi di mana lokasi pendaratan terbaik bagi manusia untuk mulai mengeksplorasi permukaan Mars. Para astronot di Mars Base Camp nantinya juga bisa menggunakanvirtual reality, teknologi immersive, dan kecerdasan buatan untuk mendorong penelitian di orbit Mars secara real-time.
Para astronot di Mars Base Camp nantinya juga bisa berinteraksi secara virtual dengan robot penjelajah yang berada di permukaan Mars menggunakan teknologi yang dikembangkan oleh Lockheed Martin bersama Collaborative Human Immersive Laboratory.
Instrumen teknologi tinggi lainnya yang nanti bisa membantu eksplorasi permukaan Mars dari orbitnya juga termasuk robot kecil yang membawa sensor untuk diterjunkan ke permukaan Mars. Robot kecil tersebut akan bertugas mengumpulkan sampel tanah Mars.
Misi Lockheed Martin ini juga bekerja sama dengan NASA. Lembaga antariksa Amerika Serikat itu akan membangun sebuah kapsul antariksa bernama Orion.
Nantinya, akan ada dua kapsul antariksa Orion yang terintegrasi dengan Mars Base Camp. Para astronot tidak akan mendarat di Planet Merah karena kapsul antariksa Orion tidak dirancang untuk lepas landas lagi setelah telah mendarat. Atmosfer Mars juga terlalu tipis untuk pendaratan kapsul antariksa Orion.
Tapi walaupun para astronot tidak akan mendarat, Mars Base Camp akan menjadi langkah besar bagi misi manusia dalam menjelahi alam semesta.