Ilustrasi tepian Tata Surya kita. Kredit: NASA/JPL-Caltech |
Bintang ini bernama Gliese 710, yaitu bintang dengan sekitar setengah ukuran Matahari kita, dan saat ini berjarak sekitar 64 tahun cahaya dari Bumi. Bintang ini terdeteksi bergerak mendekat ke tepian Tata Surya kita, di mana jaraknya saat ini sekitar 13,365 SA (1 SA = 150 juta km). Menurut penelitian yang dilakukan oleh astronom Filip Berski dan Piotr A. DybczyĆski dari Adam Mickiewicz University di Polandia, jarak ini adalah lima kali lebih dekat dari perkiraan sebelumnya.
Perhitungan baru ini dibuat dengan menggunakan wahana antariksa Gaia milik Agensi Antariksa Eropa (ESA), yang saat ini sedang aktif melakukan pemetaan setiap bintang di seluruh galaksi Bimasakti.
Dalam perspektif manusia, bintang ini mungkin masih berada terlalu jauh, tapi faktanya ia bahkan telah berada di dalam cangkang komet yang mengelilingi Tata Surya kita, yang disebut Awan Oort. Kemungkinan besar, bintang ini akan mengganggu pergerakan komet di Awan Oort ini, yang mungkin bakal mengirimkan beberapa komet besar ke Tata Surya bagian dalam.
"Gliese 710 dapat memicu badai komet yang diperkirakan memiliki kepadatan rata-rata sekitar sepuluh komet per tahun, yang berlangsung selama tiga sampai empat juta tahun," tulis para peneliti dalam makalah mereka. "Dari perhitungan ini, kami dapat melihat bahwa bintang ini akan memiliki pengaruh kuat pada objek Awan Oort hingga 10 juta tahun ke depan."
Apa dampak negatif bagi Bumi akibat peristiwa ini masih belum jelas. Jika peradaban manusia masih ada saat bintang ini menabrak tepi Tata Surya, maka bisa menikmati badai komet di langit, meskipun Jupiter biasanya melakukan pekerjaan yang baik untuk menyapu komet-komet tersebut keluar dan tidak melintasi Bumi.
Jika salah satu komet liar yang terpental dari Awan Oort itu bergerak dalam jalur tabrakan dengan Bumi, mudah-mudahan umat manusia sudah menemukan cara untuk menangkisnya di masa depan.
EmoticonEmoticon